MANUSIA DAN HARAPAN
( IBD 13)
A.
Pengertian
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan
kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan
untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
B.
persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
C.
contoh harapan
Saya sangat setuju jika harapan itu selalu ada
disamping kita, dimana ada harapan disitulah jalan yang akan kita lewati.
Harapan dapat diartikan sebagai keinginan untuk masa depan, karena harapan kita
akan menentukan bagaimana masa depan kita nantinya. Sebagai contoh adalah
tentang bagaimana sesosok orang tua mengharapkan anaknya sukses dimasa depan,
dengan harapan seperti itu anak akan menerima tanggung jawab yaitu untuk sukses
di masa depan, dikutip dari sebuah film “Kamu menggenggam kebahagiaan orang
lain ditanganmu”. Bahagia orang tua adalah bahagia untuk kita nantinya,
tentunya dalam arti sesuatu yang positif.
D.
Pengertian Do’a
Doa bererti memohon atau meminta sesuatu yang
baik daripada Allah s.w.t yang Maha Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang
Islam berdoa atau meminta sesuatu kepadaNya seperti firman di bawah yang
bermaksud:
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan
doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada
beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.”
(Surah Al-Mu’min:60)
E.
Menyebutkan macam-macam doa :
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy berkata: “Setiap
perintah di dalam al Qur’an dan larangan berdo’a kepada selain Allah, meliputi
do’a masalah (permintaan) dan do’a ibadah.” 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do’a tersebut adalah:
Do’a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah
dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi
menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan
berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu
memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan,
pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa
besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa
dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk
memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do’a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada
Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah
misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
F.
Menuliskan contoh-contoh doa :
Contoh doa sehari – hari
·
Do’a Sebelum Makan
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari
Bismillahirrahmaaniraahiimi.
Artinya : Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan
kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (HR. Ibnu as-Sani)
·
Do’a
Sesudah Makan
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina.
Artinya : Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta
menjadikan kami muslim. (HR. Abu Daud)
Alhamdulilaahilladzi ath’amanii hadzaa wa razaqaniihi min ghayri hawlin minnii
wa laa quwwatin.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan
melipahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan
Ibnu Majah)
·
Do’a Sebelum Tidur
Bismikallahhumma ahyaa wa bismika amuutu.
Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati. (HR.
Bukhari dan Muslim)
·
Do’a
Sesudah Bangun Tidur
Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami.
Kepada-Nya-lah kami akan kembali (HR. Bukhari)
·
Do’a
Terkejut Bangun Dari Tidur
A’uudzu bikalimaatillahit tammaati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibaadihi wa
min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuni.
Artinya : Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna dari kemarahan
Allah dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari gangguan setan dan dari kehadiran
mereka (HR. Abu Daud dan Tir-middzi)
·
Do’a Mimpi Baik
Alhamudlillaahirrabbil ‘alamiin.
Artinya : Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam (HR. Bukhari)
·
Do’a Mimpi Tidak Baik
Allaahumma innii a;uudzu bika min ‘amalisy syaythaani, wa sayyi’aatil ahlaami.
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan
dan dari mimpi-mimpi yang buruk (HR. Ibn as-Sani)
G.
pengertian kepercayaan :
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan
sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan
itu dapat dibedakan atas :
·
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya
kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
·
Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata
hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang
dipercaya karena ucapannya”.
·
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik
rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai
keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara.
Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak
mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau
demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran.
Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan
pemerintah.
·
Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia
dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran
adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan
kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
H.
3 teori kebenaran :
·
Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
·
Teori
Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar
bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut
·
Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan
diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis
I.
Menyebutkan usaha manusia untuk meningkatkan rasa
percaya kepada Tuhannya :
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada
Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan.
Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya